Sunday, October 31, 2010

Kasihan Pasir Masuk Paru-paru Korban Tsunami

Kakak-beradik, Lisa (kanan) dan Markus, menangis pilu usai menemukan jenazah ibu mereka, Aminar (40), yang tersapu gelombang tsunami di Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jumat (29/10/2010). Lebih dari sekitar 100 warga dilaporkan hilang. Jenazah yang berhasil ditemukan dikuburkan secara massal di lokasi tersebut.

MENTAWAI, kocim.co.cc - Ihsan Sumalausa (36), korban luka berat akibat tsunami di Pulau Pagai, Mentawai, Sumatera Barat, yang sempat dirawat di RS Darurat Sikakap, akhirnya meninggal dunia.

Ia menyusul istri dan anaknya yang tewas saat tsunami terjadi. Ihsan sempat dirawat empat hari di RS Darurat Sikakap. Namun, karena lukanya tergolong, ia meninggal pada Jumat (29/10/2010) lalu.

Koordinator Jaringan Jurnalis Siaga Bencana Indonesia, Johnnedy Kambang di Sikakap, Minggu (31/10/2010), menyebutkan, Ihsan Sumalausa berasal dari Desa Munte Baru-Baru, Kecamatan Pagai Utara.

Selain mengalami luka berat, paru-parunya juga kemasukan pasir akibat digulung gelombang tsunami. Sebelumnya, istri Ihsan, Desmawati dan anaknya, Irvan, ditemukan meninggal oleh tim SAR.

Saat ditemukan, Ihsan masih hidup dan dievakuasi ke Puskesmas Sikakap yang kini dijadikan RS darurat. Desmawati dan Irvan meninggal diseret gelombang tsunami, sedangkan Prihan berhasil menyelamatkan diri.

Jasad Ihsan dimakamkan tim relawan dan SAR di belakang Puskesmas GPKM Sikakap. Meninggalnya Prihan membuat jumlah korban tsunami yang tewas hingga Jumat malam bertambah menjadi 415 orang.

No comments:

Post a Comment