Sunday, September 12, 2010

Membakar Al Qur’annya Terry Jones Versus Insident HKBP Ciketing Bekasi

Membakar Al Qur’annya Terry Jones Versus Insident HKBP Ciketing Bekasi
Kerukunan antar agama di Amerika Serikat (AS) sedang mendapatkan cobaan. Dove World Outreach Center, sebuah gereja perjanjian baru non-denominasi di Gainesville, Florida, AS, akan menjadi tuan rumah ‘Hari Pembakaran Al Quran Internasional’ dalam memperingati 9 tahun tragedi serangan 11 September 2001. Seruan itu disampaikan dalam situs jejaring sosial Facebook. Dalam situs itu, mereka mengundang umat Kristen untuk membakar kitab suci umat Islam tersebut.“Kami percaya bahwa Islam adalah setan, yang menyebabkan jutaan orang masuk neraka. Itu adalah agama menipu, itu adalah agama kekerasan dan itu terbukti,” kata Pastor Terry Jones seperti dilansir BBC, awal minggu ini. Info ini diambil dari K@barNet.

Tindak kekerasan terhadap kebebasan beragama di Indonesia kembali terjadi. Minggu pagi 12 September 2010 ini sekitar pukul 09.00, dua pendeta di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ciketing, Bekasi, dipukuli dan ditusuk.Informasi pertama mengenai tindakan kekerasan ini pertama kali beredar luas di jajaring Twitter. Disebutkan, Pdt Luspida Simandjuntak dipukuli dan satu pendeta lain (Pdt ST Sihombing) ditusuk benda tajam menjelang ibadah. Disebutkan juga, salah satu pendeta saat ini dilarikan ke rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi karena kritis akibat pendarahan. Info ini diambil dari Kompas.com.

2 peristiwa itu sepintas seolah berdiri sendiri dan tidak ada kaitannya. Coba sibak informarmasi berikut ini:

PERBEDAAN:

1. Yang satu peristiwa di Florida USA dan yang satu di Bekasi, Indonesia. Yang di Florida tertanggal 11 Sepetember 2010 dan di Bekasi 12 September. Yang satu masalah pembakaran Al Qur’an dan yang satu masalah penganiayaan Penatua & Pendeta. Yang satu dilakukan oleh Terry Jones, yang satu dilakukan sekelompok orang berjubah.

2. Di Amerika, sebelum terjadi insiden di Florida, Presiden Amerika Barack Obama mengatakan, rencana pembakaran Al Quran itu membahayakan tentara Amerika di luar negeri, puluhan ribu dari mereka berada di negara-negara Muslim. Dalam jumpa pers Jumat, Presiden Obama menyebut antara lain kerusuhan-kerusuhan yang telah terjadi di Afghanistan. Dia katakan, pembakaran Quran dapat menyebabkan kerusakan sangat mendalam terhadap Amerika di seluruh dunia. Obama menghimbau toleransi beragama, dan mengatakan Amerika Serikat tidak berperang terhadap Islam, tetapi “terhadap organisasi-organisasi teroris yang memutar-balikkan Islam.”Info diambil dari VOANews.com.

Di Indonesia Permasalahan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur, Bekasi menyangkut permasalahan tempat kebaktian sudah berlangsung lama. Pemerintah Kota Bekasi diminta untuk menyelesaikan hal itu karena menyangkut kegiatan peribadatan.”Itu yang harus diselesaikan pemkot Bekasi menyangkut lokasi tempat kebaktian saudara kita dari HKBP, karena setiap minggu, ada kegiatan peribadatan yang belum ditentukan sebagai tempat kebaktian oleh pemerintah daerah,” ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Timur Pradopo di RS. Mitra Keluarga Bekasi Timur, Jalan Pengasinan, Rawa Semut, Margahayu, Bekasi, Minggu (12/09/2010). Info dari Tribunnews.com.

3. Di Amerika insiden tidak terjadi, dan dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC, Jones mengatakan Tuhan telah memerintahkannya untuk menghentikan rencananya tersebut.”Tidak, kami tidak akan membakar Al-Quran,” kata Jones. “Tidak hari ini dan tidak akan pernah.” Info dari Tempo Interaktif.

Di Indonesia setelah insiden Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Timur Pradopo, menegaskan insiden penganiayaan terhadap jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ciketing, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Minggu (12/9), murni tindakan kriminal. Info diambil dari Republika.co.id.

PERSAMAAN:
1. Insinden berdasarkan atas nama agama.
2. Penindasan terhadap kaum minoritas.
3. Kedua insiden mengancam kerukunan hidup beragama.

KESIMPULAN:
Berdasarkan data-data diatas maka penulis menyimpulkan bahwa:
1. Jelas ada kaitannya antara rencana Terry Jones dengan inseiden di HKBP Ciketing Bekasi, itu adalah hubungan sebab akibat. Akibat pernyataan Terry Jones terhadap pembakaran Al Qur’an mengakibatkan penganiayaan terhadap Penatua, Pendeta dan Jemaat HKBP Ciketing Bekasi.

2. Bila di Amerika President Barack Obama dan Aparat Keamanan berusaha menjembatani dan memaksa Terry Jones untuk membatalkan rencananya demi kepentingan negara yang lebih besar. Tapi di Indonesia, President SBY , Pemda & Aparat setempat, tidak dapat bertindak tegas, sehingga terjadilah insident itu.

3. Di Amerika kuasa Tuhan bekerja untuk menghentikan tindakan Terry Jones, yang juga dikecam oleh umat Gereja-Gereja lainnya. Tapi di Indonesia kuasa Tuhan seolah tidak bekerja kepada kelompok penganiaya.

4. Tindakan Terry Jones adalah tindakan pastur bodoh yang over akting hanya untuk mendapatkan perhatian dunia. Sedang tindakan pelaku penganiaya adalah tindakan gila yang mengatas namakan agama. Keduanya bertindak bukan berdasarkan agama yang dianutnya dan petunjuk Allah, tapi petunjuk Setan.

5. Pernyataan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Timur Pradopo, terlalu dini dan menunjukkan ketololan sebagai seorang Polisi, tujuannya hanya untuk menutupi isu sara tapi akibatnya adalah menghalalkan tindakan kebrutalan pelaku yang dapat mengakibatkan penganiayaan-penganiayaan selanjutnya.

Oleh karena itu timbul pertanyaan-pertanyaan:
1. Mengapa begitu sulit hidup bertoleransi di Indonesia ini?
2. Mengapa pemerintah tidak bisa bertindak tegas sehingga tidak ada lagi pembunuhan & penganiayaan bagi umat yang mau beribadah?
3. Mengapa selalu atas nama agama untuk membenarkan tindakannya dan untuk menghapus dosanya bagi para pelakunya?

Ada hal-hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan bagi pelaku kriminal dogma agama (khusus umat muslim & umat kristiani) di Indonesia:
1. Islam & Kristen BUKAN agama dari Indonesia, jauh ratusan tahun sebelum agama masuk ke Indonesia, kepercayaan yang ada adalah animisme dan dinamisme.
2. Agama Yahudi, Kristen dan Islam beralaskan kitab suci yang sama yaitu Hukum Taurat.
3. Orang Arab dan Orang Israel dari satu keluarga yaitu Abraham atau Ibrahim, kenapa harus bermusuhan?
4. Orang Indonesia bukan keturanan Arab dan Keturunan Israel, kita dari keturunan yang berbeda, kenapa kita merasa lebih Arab dari orang Arab dan lebih Israel dari orang Israel?
5. Bedakan tindakan politis dan tindakan agamais. Jangan kaitkan tindakan politis Israel atau Amerika dengan kekristenan. Jangan kaitkan agama Islam dengan tindakan terorisme. Itu adalah hal yang berbeda, tidak semua orang muslim setuju dengan terorisme, pembunuhan atau penganiayaan yang terjadi akhir-akhir ini. Demikian juga umat Kristen bukan perpanjangan tangan orang Amerika atau Israel.

STOP!!!!
1. Kekerasan bagi umat beragama tanpa kecuali di Indonesia baik yang beragama Islam. Kristen, Katholik, Budha dan Hindu, karena semua adalah Umat Allah.
2. Isu pengkristenisasi, karena isu itu tidak benar, hanya dibesar-besarkan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan perkembangan Kristen atau Katholik di Indonesia.
3. Ideologi Negara Islam, karena akar negara kita bukan berdasarkan satu agama, tapi berbagai agama dan ideologi negara kita adalah Pancasila dibawah NKRI.
4. Rasa takut bila agama lain berkembang, di Indonesia mempunyai umat muslim hampir 80 %, sedangkan agama lain hanya 20 % saja. Untuk mengkristenkan atau menghindukan atau membudhakan umat muslim bukan pekerjaan yang gampang. Kalaupun terjadi pergeseran menjadi 70 % dengan 30 %, apa yang perlu ditakutkan? Jumlah umat bukan jalan kita ke Surga, tapi iman kitalah yang membawa kita ke surga.
5. Mengkaitkan tindakan positif menjadi isu keagamaan.
6. Terhasut bujukan orang-orang yang ingin menghancurkan kerukunan umat beragama di Indonesia dengan dasar agama.

MARILAH !!!
1. Kita saling menghargai, bertoleransi dan mengasihi antar umat beragama.
2. Bersatu padu semua warga negara Indonesia antar umat agama & antar suku bangsa atau etnis menolak atau mehalalkan kekerasan dan kebrutalan atas nama agama atau suku bangsa atau etnis.
3. Marilah kita saling berbagi dan tolong menolong antar umat agama & antar suku bangsa atau etnis, tanpa harus memandang dari agama manakah, atau suku bangsa atau etnis apakah.
4. Saling menjaga dan melindungi ibadah kita dan ibadah umat lain, termasuk tempat ibadah, kebebasan melaksakan ibadah sesuai ajaran atau agama yang dianutnya.
5. Tanamkan keBhineka Tunggal Ikaan kepada anak-anak dan antar warga negara Indonesia.

HIMBAUAN !!!
1. Janganlah kita menjadi pembunuh, penganiaya, pengrusak tempat ibadah & kebebasan melaksanakan ibadah dengan berkedok agama, karena sudah pasti Allah tidak akan mengampuni kita membantai umatnya.
2. Janganlah kita menjadi PENJAJAH AGAMA.

Pendeta Sihombing (gambar diambil dari Tribunenews.com)

No comments:

Post a Comment