gambar diatas ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mencairkan uang transferan dari RS yang tiada lain adalah Costumer Service (CS) Bank Mandiri Jakarta Selatan, JMT, BP, DAL dan IK biasanya berkumpul di rumah JMT dan terkadang mereka berfoto-foto di atas uang yang telah dicairkan.
Hal tersebut diungkapkan Kanit Fismondev Kompol Susatyo Purnomo, menurutnya dalam melakukan aksinya komplotan ini selalu menunggu hasil transferan dari RS.
"Setelah ditransfer, mereka langsung bertemu di bank dan mencairkan uang miliaran tersebut secara tunai. Setelah itu, biasanya mereka langsung berkumpul di rumah JMT. Bahkan, mereka berfoto-foto di atas uang yang mereka cairkan," jelasnya di Jakarta, Senin (28/2/2011).
Seperti diketahui, RS ditakut-takuti JMT yang berprofesi sebagai seorang dukun. JMT mengatakan bahwa suaminya akan meninggal bila tidak menyerahkan sejumlah uang.
RS yang bekerja sebagai Customer Service Bank Mandiri cabang Jakarta Selatan pun membobol rekening nasabahnya senilai total Rp 18,79 miliar.
Modus yang dilakukan tersangka dengan mencairkan enam lembar deposito milik korban berinisial MS senilai Rp11,47 miliar, kemudian tabungan milik DE senilai Rp2,8 miliar dan selembar deposito milik HR senilai Rp3,31 miliar serta tabungan milik OK senilai Rp700 juta dengan total kerugian bank Mandiri sebesar Rp 18.793.500.557.
Coorporate Secretary Bank Mandiri Sukoryanto membenarkan pembobolan rekening nasabah tersebut dilakukan karyawannya RS.
Menurutnya, itu semua adalah hasil penyelidikan dari pihaknya yang bekerja sama dengan polisi. "Bank Mandiri memastikan dana nasabah tetap aman, karena kami tetap menjaga keamanan nasabah kami," kata Sukoryanto
Jelasnya untuk rekening yang terlibat saat ini sudah dibekukan dan pihaknya juga telah menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
"Semua rekening yang terlibat sudah kami bekukan, dan semuanya sudah diserahkan ke polisi," tukasnya.
No comments:
Post a Comment