Show Tari Telanjang Maria Ozawa Hanya Rp. 585 Ribu - Hati-hati, banyak Yakuza (kelompok mafia Jepang yang terkenal). Begitulah kata teman Jepang, Jumat (2/12/2011), sebelum masuk ke stasiun kereta.
Yamanote Line. Begitu tertulis tujuan kami sebelum masuk ke kawasan Shinjuku, Tokyo. Ini kawasan perkantoran di mana di gang-gangnya terdapat red light area (kawasan hiburan malam), kata pemandu wisata.
Di Makassar ini mirip Jl Nusantara. Ada bar, pub, dan tempat pijat. Bedanya, red light di Shinjuku teletak di gang, jalan sempit yang hanya cukup dua mobil berpapasan.
Jelang tengah malam itu, Shinjuku masih ramai. Para pekerja pulang kantor, para petugas bar menawarkan jasa di jalan-jalan.
Udara dingin. Suhu sekitar enam derajat. Hujan turun rintik-rintik. Begitu dinginnya, kira-kira sama dengan masuk freezer kulkas.
Sebuah bangunan tua, tidak besar. Ya, kira-kira lebarnya cuma empat meter. Mirip ruko di Indonesia. Tapi karena ini bangunan lama, langit-langitnya sangat pendek.
Begitu masuk pintu, tangga turun menyambut. Persis mobil yang parkir di basement. Tamu digiring masuk ke sana, ke basement. di dinding, suasana hiburan malam segera terasa. Gambar-gambar penari telanjang dipajang, lengkap dengan namanya.
Ada gambar Maria Ozawa di dinding itu. Bintang film porno asal Jepang itu segera dikenali karena rambut lurusnya, bibirnya yang sensual, dan dadanya yang besar. Dan, memang, di poster dia tertulis lengkap nama Maria Ozawa.
Matikan handphone, begitu perintah petugas begitu tamu memasuki ruang pertunjukan. No camera. Ya, tidak boleh bawa kamera kecuali atas seizin mereka.
Di dalam, pertunjukan sudah dimulai. Penari telanjang sedang beraksi, di tengah sorotan lampu dan tepuk tangan penonton.
Ruangan show tidak luas. Lebih besar panggung daripada tempat untuk penonton. Kursi cuma tiga deret. Ya, kira-kira hanya bisa menampung 30 penonton saja.
Satu penonton membayar lima ribu yen atau sekitar Rp 585 ribu. Tarif itu juga berlaku untuk show Maria Ozawa.
Di tempat pertunjukan tari telanjang di gang sempit itu, Maria Ozawa bukan siapa-siapa. Tarif show-nya sama dengan yang lain. Kita membesarkan namanya karena ditolak masuk Indonesia. Tapi di Jepang, ia sama sekali tidak dikenal, kecuali oleh sekelompok kecil penggemar video porno dari tari telanjang.
No comments:
Post a Comment