Sunday, April 10, 2011

Lelaki Lumpuh Bertahan Hidup di Kebun Cokelat

Lelaki Lumpuh Bertahan Hidup di Kebun Cokelat
Kocim news - POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Dengan sebilah galah bambu, Rahman mengunduh buah cokelat siap panen yang berada di perkebunan Desa Tapango Barat, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang menjadi lahan garapannya.

Setelah buah cokelat yang disasarnya jatuh ke tanah, ia pun memunguti satu per satu. Selesai di satu pohon, Rahman lalu menyeret tubuhnya untuk pindah ke pohon lainnya. Ya, berbeda dari pemanen upahan lainnya, Rahman hanya bisa duduk di tanah, atau sesekali bertumpu di atas kedua lututnya saat harus memetik buah cokelat.

Sejak kecil, lelaki berusia 50 tahun itu sudah mengalami kelumpuhan pada keduabelah kakinya. Tapi, cacat fisik yang dialaminya itu tak harus membuatnya bergantung pada orang lain. Bahkan ayah dua anak ini, justru bekerja untuk menghidupi keluarganya.

"Ya... mau apalagi? Tak mungkin terus berharap bantuan orang lain," ujar Rahman saat ditanyai mengenai kondisi fisik dan pekerjaannya.

Sehari-hari, untuk berjalan dari rumah ke kebun tempatnya bekerja, Rahman harus menyeret badannya setahap demi setahap. Padahal, jarak rumah dengan kebun mencapai tiga kilometer.

Namun toh ia tetap bersemangat dan pantang menyerah. Bahkan ia tetap tegar meski harus mendapati dua anaknya yang kini menginjak usai dewasa juga mengalami cacat fisik seperti Rahman.

Semangat hidupnya yang pantang menyerah telah membuat banyak warga sedesanya menaruh bangga. Asrul, warga desa Tapnago barat yang mengenal Rahman sejak kecil mengakui hal itu. "Kita yang memiliki fisik sempurna mestinya malu dengan sosok Rahman yang kedua kakinya lumpuh, tapi bisa bekerja apa saja demi menghidupi keluarganya," ujar Asrul.

Hadara (45), wanita yang dinikahi Rahman puluhan tahun lalu tak pernah mempersoalkan cacat fisik suaminya. Malah Hadara mengaku, karena kecacatan suaminya itu ia menaruh kasih sayang yang besar.

Di tengah perjuangan berat dalam menjalani hidupnya, Rahman hanya sempat mengulaskan harapan agar hidupnya bersama keluarga bisa lebih baik di hari mendatang....

[via - kompas]

No comments:

Post a Comment