Kocim - Sudah optimasi segila apapun (dengan cara white / grey SEO tentunya bukan blackhat SEO) tapi tidak berefek apapun dalam posisi di SERP Google? Jangan heran, ini semua ulah sang monster Berbulu yang tak pandang Bulu : Google Panda versi 2.2
Update Panda versi 2.2 merupakan perbaikan dari versi sebelumnya (hehe, seperti update antivirus SMADAV saja ya ^_^), namun kali ini Panda 2.2 lebih memperhatikan aspek onpage sebagai faktor utama untuk peringkat di SERP.
Berikut ini beberapa Tips untuk menghadapi sang Beruang Jepang ini :
Design dan User Experience. Hal ini sebenarnya sudah menjadi patokan dasar SEO sejak jaman purba ^_^. Namun sejak dahulu, hal ini tidak memberikan efek yang signifikan terhadap posisi di SERP. Namun era itu telah berubah, SEOMOZ menyebutkan bahwa Design dan User Experience menjadi faktor Primer dalam Google SEO. Namun perlu diperhatikan disini, Design bukan semata-mata keindahan bentuk dan tampilan dari situs anda. Design disini berhubungan dengan User Experince atau pengalaman User di situs tersebut, yang akan di jelaskan di bawah.
High Quality Unique Content. Konten yang baik, tata kata, kosa kata, akan sangat berpengaruh dalam posisi SERP di era Panda v2.2. Tapi itu saja tidak cukup. Interaksi visitor Real sangat berperan. Komentar dan rekomendasi sangat berpengaruh besar dalam hal ini. Situs yang memiliki banyak komentar yang relevant dan tidak semata-mata hanya komentar sampah. Kualitas konten tentunya sangat berperan dalam hal yang di jabarkan di atas. Konten yang bagus lah yang akan mendapatkan respon positif dari User. Perlu anda perhatikan bahwa Google sendiri telah menyatakan secara terbuka bahwa jika situs anda memiliki banyak konten berkualitas rendah, maka itu akan membuat situs anda dan artikel-artikel anda yang berkualitas ikut terseret ke jurang kegelapan google Panda. Pernahkah anda mengalami artikel anda yang biasanya ada di halaman pertama SERP Google, setelah era Panda v2.2 ini tiba-tiba turun posisinya? Coba anda cek situs anda, jangan-jangan banyak konten berkualitas yang bergelantungan di situs anda.
Lalu pertanyaannya, seperti apa sih Konten berkualitas itu? Jika anda berpikir tentang konten berkualitas adalah : Artikel yang baik isinya, unik serta bermanfaat, anda benar. NAMUN itu saja tidak cukup. Panda 2.2 membawa angin baru dalam penilaian sebuah konten berkualitas. Jika hanya seperti yang diatas sebagai patokan anda dalam hal High Quality Content, maka berpuluh-puluh juta situs di dunia ini juga melakukannya. Era Panda 2.2 telah membawa sebuah algoritma baru yang akan melihat interaksi User dalam artikel anda sebagai patokan tentang kualitas konten situs anda. Saat seseorang berkunjung ke situs anda, membaca artikel anda, gaya bahasanya unik, menarik, sedikit lucu, tapi tidak mengurangi esensi dari isi artikel anda, kemudian pengunjung itu me retweet artikel anda, sehingga teman2nya yang mencari topik yang sama tentang hal itu ikut datang, kemudian juga men share nya di Facebook, itulah yang sangat Google Panda sukai.
Visitor adalah kunci bagi kelangsungan hidup situs anda di Panda v2.2. Bouch Out Rate, lamanya visitor tinggal, berapa halaman yang visitor buka, akan menjadi indikator penting bagi Panda untuk melihat apakah situs anda layak atau tidak. Apakah visitor datang dari hasil pencarian, kemudian kembali lagi ke mesin pencari akan menjadi indikator buruk bagi situs anda.
Njelimet sepertinya. Tapi semua itu akan di analisa oleh sang Panda, dikalkulasikan dengan Algoritma nya dengan menggabungkan kesemua metrik yang ada, untuk memutuskan dimanakah layaknya artikel atau situs anda berada di SERP Google. Hal ini membutuhkan proses yang cukup lama, itulah salah satu faktor kenapa segila apapun anda mengoptimasi situs anda, hasilnya tidak berefek signifikan di SERP.
Jadi yang perlu anda perhatikan di Era Panda V 2.2 ini adalah : Konten. Perhatikan konten yang ada di situs anda, berapakah jumlah artikel yang anda miliki? Lalu anda analisa artikel anda (disini fungsi google Analystic sangat berperan), manakah artikel yang memiliki Kualitas yang baik (dengan perhitungan visitor + lamanya tinggal + bouch rate), dan pilahlah artikel yang memiliki performa buruk, seperti sepi pengunjung, bounch out rate tinggi, dan lamanya visitor di artikel itu sangat rendah. Lalu anda perhatikan, apakah artikel yang memiliki kualitas yang kurang baik (dimata Analystic) itu masih layak di perbaiki atau tidak? Jika menurut anda masih layak di perbaiki, perbaiki lah, atau buang saja sekalian. Ingat, Konten yang tidak berkualitas dan buruk akan menyeret konten yang berkualitas, bahkan situs anda ke dalam golongan yang di pelototin oleh Google Panda.
[via - dudijaya]
No comments:
Post a Comment