Bung Karno Tirakat di Belakang Istana Cipanas - Pada 1954, Presiden Soekarno mendirikan sebuah bangunan mungil, terletak di sebelah belakang Gedung Induk Istana Cipanas. Bangunan itu diberi nama Gedung Bentol karena sekeliling dinding tembok luar serta pelataran depan dan samping bangunan ini berhiaskan batu berbentuk bentol.
Gedung ini amat mungil karena bangunannya memang jauh lebih kecil daripada Gedung Induk dan keenam paviliunnya. Namun, gedung ini berdiri lebih tinggi daripada bangunan-bangunan yang lain, termasuk Gedung Induk karena berada di lereng gunung. Gedung ini merupakan produk dua arsitek anak bangsa, yang bernama R.M. Soedarsono dan F Silaban.
Nuansa gedung ini hening, sunyi, dan sepi. Suasana seperti ini dipakai oleh Presiden Soekarno untuk bertirakat dan bersemedi sebelum menyusun berbagai rencana dan strategi dan menuangkannya dalam pidato kenegaraan, pada setiap peringatan hari proklamasi.
Gedung Bentol tidak termasuk dalam bagian ruangan yang digunakan untuk resepsi pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa, namun para tamu undangan bisa memandangnya dari kejauhan.
Istana Kepresidenan Cipanas yang berada di desa Cipanas, kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, di kaki Gunung Gede, Jawa Barat, memiliki beberapa gedung dan paviliun indah.
Di Istana Cipanas, terdapat Bangunan Induk, yang secara resmi disebut Gedung Induk Istana Kepresidenan Cipanas, berdiri di atas areal seluas 982 meter persegi. Gedung ini merupakan gedung yang paling besar jika dibandingkan dengan gedung-gedung lainnya yang ada di kompleks istana ini. Gedung Induk merupakan gedung peristirahatan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya.
Gedung Induk Istana Kepresidenan Cipanas, terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, ruang kerja, ruang rias, ruang makan. Dan serambi belakang. Secara khusus ruang tamunya berupa bangunan panggung yang berlantaikan kayu.
Selain gedung Induk, dibangun pula enam buah paviliun istana di sekitar Gedung Induk, tepatnya di halaman belakang gedung ini. Keenam buah paviliun tersebut diberi nama Paviliun Yudistira, Paviliun Bima, Paviliun Arjuna, Paviliun Nakula, Paviliun Sadewa, dan Paviliun Abimanyu. Di samping itu juga terdapat dua bangunan lainnya yang diberi nama Paviliun Tumaritis I dan Paviliun Tumaritis II, yang lokasinya agak terpisah dari sekitar Gedung Induk dan keenam paviliun itu.
[via - inilah]
No comments:
Post a Comment