Sunday, October 25, 2009

Wah, Penyakit Kusta Menyerang Bekasi



BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan orang warga Kota Bekasi ditengarai mengidap penyakit kusta hingga mengakibatkan cacat fisik dan korban jadi kurang produktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr. Retni Yonti, di Bekasi, Minggu (25/10) mengatakan, ada 163 orang warga yang terdata mengidap penyakit yang disebabkan kuman Microbacterium Lepra (ML) dan mereka perlu penangangan serius agar sembuh.

"Data penderita kusta bisa saja lebih besar akibat ada korban yang tidak melapor. Kita harapkan masyarakat mengetahui vektor penularan penyakit tersebut," ujarnya.

Seluruh kecamatan Kota Bekasi masuk kategori endemis terhadap penyakit kusta. Penularan penyakit kusta menurut Retni, butuh waktu cukup lama, tetapi bila terlambat mengobati bisa berakibat cacat fisik dan bisa dikucilkan masyarakat.

Gejala awal orang yang terserang penyakit kusta sulit dikenali, karena ciri-cirinya seperti panu di kulit dan tidak terasa ketika disentuh dengan tangan atau benda.

Ia mengharapkan, bagi warga yang mengalami kelainan pada kulit dengan ciri-ciri seperti di atas segera memeriksakan diri di puskesmas terdekat tanpa dipungut biaya pengobatan atau ke dokter spesialis kulit.

Penyakit kusta itu muncul akibat kurangnya kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan, padahal petugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi seringkali mengimbau masyarakat agar menjalani pola hidup bersih.

Penderita penyakit kusta tak perlu panik, karena jenis penyakit itu dapat diobati kendati membutuhkan waktu cukup lama.

Bahkan di masa mendatang penderita tidak dapat menular kepada orang lain karena penderita sudah cacat dan tereliminasi dari kehidupan sehari-hari.

"Bila penderita sudah cacat berarti enggan berbaur di tengah-tengah masyarakat, maka penyakitnya tidak bisa menular ke orang lain karena tidak bersentuhan," ujarnya.

Untuk mencegah agar penderita kusta tidak merasa diasingkan masyarakat sekelilingnya, maka tugas aparat intansi terkait harus memberikan ketrampilan untuk bekal hidup guna menutupi kebutuhan sehari-hari.

Ketrampilan yang diberikan petugas tentunya sesuai dengan kemampuan dan bakat penderita kusta, bila perempuan menyukai membuat kerajinan tangan, maka petugas mengajarkan cara merangkai bunga dari bahan baku kertas hingga mampu berdikari.

Penyakit kusta, salah satu penyakit menular menahun disebabkan kuman kusta berbentuk batang berukuran panjang 1-8 micron, lebar 0,2-0,5 micron yang bersifat tahan asam.

Bagi penderita diberi pengobatan mulai dari enam hingga 12 bulan, sesuai dengan jenis penyakit kusta karena ada yang kering dan basah.

"Selama dalam masa pengobatan, penderita secara rutin memeriksakan diri dan tidak boleh berhenti hingga pasien sembuh dari penyakitnya," ujar Retni.

Ia menyesalkan, peranan petugas kesehatan dalam memonitor penyebaran penyakit kusta dinilai belum optimal yang seharusnya terjun di lapangan, tetapi justru menunggu warga memeriksakan diri.

"Karena keterbatasan dana untuk pemantauan penderita di lapangan, akhirnya kami sebagai petugas kesehatan hanya menunggu saja," ujarnya.

No comments:

Post a Comment