JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan telah mengirimkan nota protes kepada pemerintah Malaysia terkait kasus penggunaan Tari Pendet oleh Malaysia dalam iklan pariwisatanya. Dalam surat tersebut, Jero juga mengurai kasus akui-mengakui budaya Indonesia sepanjang dua tahun terakhir, dan meminta tanggapan dari pihak Malaysia.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Indonesia harus keras dalam menangani kasus ini. Ia mengatakan, hasil penelusuran sejauh ini mulai ada beberapa pihak yang mengaku "dosa" atas munculnya Tari Pendet dalam iklan pariwisata Malaysia.
"Setelah kita gebrak, sudah ada satu-dua yang merasa bersalah dan ngaku, seperti pihak production house yang membuat iklan itu," ujar Jero kepada para wartawan, Senin (24/8) di Depbudpar, Jakarta.
Selain itu, Wakil Duta Besar Malaysia Amran Mohammad Zein, Senin (24/8) siang ini, mengatakan, iklan yang ditayangkan di saluran televisi Discovery Channel tersebut dibuat oleh pihak swasta, bukan pemerintah.
Lantas, bagaimana tanggapan Jero? "Saya belum menanggapi permintaan maaf production house karena disampaikan melalui e-mail. Tidak sopan. Kita harus berwibawa dan bermartabat," tukas Jero. Ia menambahkan, pihaknya tengah menunggu permintaan maaf resmi dari pemerintah Malaysia.
No comments:
Post a Comment